Dirham merupakan mata uang yang terbuat dari bahan perak digunakan di negara Arab dan Timur Tengah. Namun selain uang logam, kini mata uang ini juga tersedia dalam uang kertas.
Koin logam ini telah banyak didistribusikan sebagai instrumen investasi maupun dijadikan koleksi.
Meskipun tidak bisa digunakan sebagai alat transaksi di Indonesia, investasi menggunakan mata uang ini cukup menguntungkan dikarenakan nilainya sangat stabil. Berikut ini adalah fakta unik tentang uang dirham.
Baca juga: Investasi Reksadana untuk Beli Rumah, Ini Panduan Lengkapnya!
Fakta Mata Uang Dirham
Sejarah pada masa lalu telah membuktikan emas dan perak sebagai alat transaksi atau alat tukar yang bernilai paling stabil yang ada di dunia.
Pada era keemasan kekhalifahan Islam berabad-abad lamanya, adanya dinar (koin emas) dan dirham (koin perak) menjadi kekuatan di dunia dengan.
1. Sejarah
Mata uang ini merupakan mata uang koin yang terbuat dari perak yang digunakan sebagai alat pembayaran di negara Arab serta Timur Tengah.
Bentuk mata uang tersebut yakni bundar dengan dua sisi bertata letak melingkar, pada permukaanya terdapat kalimat ‘Lailahaillallah’ dan ‘Alhamdulillah’. Dan pada sisi lainnya tertulis nama penguasa serta tanggal percetakannya.
Pertama kali digunakan pada tahun 642 M atau satu dasawarsa setelah Rasulullah SAW wafat. Khalifah Umar bin Khattab memutuskan menggantikan drachma menjadi dirham.
Layaknya drachma, dirham berbentuk ceper serta tipis. Diameternya mencapai 29 mm dan beratnya sekitar 2,9 gram atau 3,0 gram.
Mata uang ini lebih ringan dibandingkan drachma yang mencapai 4 gram. Sejak saat itulah tulisan ‘bismillah’ menjadi salah ciri khas koin yang dicetak pada peradaban islam.
Selain itu pada koin dinar dan dirham yang dicetak umat Islam pada masa keemasan, mencantumkan nama penguasa atau amir atau khalifah. Fakta sejarah menunjukan bahwa dinar dan dirham yang dicetak pada masa Khulafaurrasyidin mencantumkan tahun hijriyah sebagai penanda waktunya.
Baca Juga: Ancaman Resesi 2023! Jangan Takut, Atur Keuangan Dengan Tips Berikut
2. Perbedaan dengan Dinar


Perbedaan antara dinar dan dirham terletak pada desain ukiran bernuansa islam dan berat asetnya.
Jika kamu membeli koin atau emas batangan maka kamu memilikinya dalam besaran mulai dari 0,1 gram, sedangkan besaran emas dinar mengacu pada ketentuan hukum syariat islam. Berat 1 dinar berarti 1/7 troy ounce atau 4,25 gram. Berikut ini adalah perbedaan dinar dan dirham lebih lengkapnya.
-
Berat koin
Menurut hukum islam, dinar merupakan logam mulia yang memiliki berat sebesar 1 mitsqal atau 1/7 troy ounce atau 4,25 gram. Sedangkan dirham mengandung kadar perak dengan berat 1/10 troy ounce atau 3,11 gram. Berat ini mengacu kepada Open Mitsqal Standard (OMS).
-
Bentuk koin
Pada umumnya emas dinar dan dirham itu berbentuk bundar layaknya koin dengan cetakan bernuansa islam atau sebuah ukiran tulisan sederhana. Namun desain dan ukuran koin nya berbeda dari setiap perusahaan pencetaknya.
-
Kandungan logam mulia
Emas dirham mengandung emas murni 22 karat atau 24 karat. Sementara itu mata uang ini terdiri dari logam mulai yang mengandung perak 99,95 persen.
-
Harga per keping
Adapun perbedaan harga per kepingnya emas dinar cenderung lebih tinggi karena mengandung emas murni. Harga beli dinar sebesar Rp3.258.260,00 per keping berdasarkan data pada 12 september 2022. Sementara itu mata uang ini Rp62.725,00.
3. Negara yang Menggunakan Dirham
Negara yang menggunakan mata uang ini sebagai mata uang pada umumnya adalah negara-negara Arab atau negara Timur Tengah. Meskipun mata uang ini sudah berumur ribuan tahun, pada masa jayanya mata uang ini boleh dibilang mata uang internasional.
Meskipun sudah bukan pada masa jayanya bukan berarti mata uang ini sudah punah sepenuhnya, tercatat masih ada beberapa negara yang masih menggunakan mata uang ini sebagai alat tukar yang sah di negaranya. Berikut ini adalah beberapa negara yang masih menggunakannya.
-
Uni Emirat Arab
Uni Emirat Arab merupakan salah satu negara yang masih menggunakan mata uang ini. Negara yang berdiri pada tahun 1971 ini menggunakan mata uang dengan kode mata uang AED sebagai alat transaksi yang sah di dalam negaranya.
Jika dikonversikan ke dalam rupiah, 1 Dirham Uni Emirat Arab memiliki nilai sekitar tiga ribu sekian sampai empat ribu rupiah. Nilai mata uang ini bersifat fluktuatif karena menggunakan sistem kurs yang digunakan oleh Uni Emirat Arab.
-
Maroko
Selanjutnya ada negara maroko yang menggunakan Dirham sebagai alat transaksi yang sah dalam negaranya. Negara yang merdeka pada tahun 1956 ini memilih Dirham Maroko sebagai alat transaksi yang sah. Dirham Maroko ini memiliki kode mata uang MAD.
Jika dirupiahkan nilai tukar Dirham Maroko ini memiliki nilai berkisar seribu sekian sampai dua ribu sekian per satu rupiah. Sama halnya dengan Uni Emirat Arab kurs mata uang ini juga fluktuatif.
-
Sahara Barat
Sahara Barat merupakan negara lainnya yang menggunakan mata uang Dirham sebagai mata uang negaranya. Negara ini terletak pada sebelah utara dari Maroko.
Beda halnya dengan Uni Emirat Arab dan Maroko yang memiliki mata uangnya sendiri. Sahara Barat ini menggunakan Dirham Maroko MAD sebagai mata uang di dalam negerinya.
Baca Juga: Investasi Produk Syariah di Moxa Reksa Dana
4. 1 Dirham, Berapa Rupiah?
Sebelum berinvestasi pastikan kamu mengetahui terlebih dahulu berapa jumlah 1 dirham jika dikonversikan kedalam rupiah. Per tanggal 18 Juli 2023 1 Dirham dinilai sebesar Rp 4.080. Begini cara untuk mengetahui nilai tukar mata uang ini ke rupiah.
- Buka situs currency converter, misalnya www.xe.com atau www.valutafx.com.
- Untuk mengetahui nilai tukar mata uang ini berapa rupiah, pada bagian “Amount”, masukkan jumlah yang ingin Anda ketahui nilainya.
- Lalu, pada kolom “from”, ketikkan “Dirham” dan pilih nama negara pemilik mata uang tersebut.
- Jangan lupa untuk memilih “Indonesia” pada kolom “to”.
- Nah, sekarang nilai konversi dirham ke rupiah dapat diketahui.
5. Penggunaan Dirham di Indonesia
Dikarenakan dinar dan dirham merupakan komponen emas dan perak yang adalah logam mulia berharga maka penggunaan kedua uang ini hanya dapat digunakan sebagai kepentingan sebagai berikut ini:
-
Instrumen Investasi
Emas dan perak merupakan logam mulia yang tidak terpengaruh fluktuasi sehingga nilainya yang cukup stabil. Hal ini membuat dinar dan dirham menjadi instrumen investasi yang cocok bagi pemula dan investor berprofil risiko konservatif.
-
Cenderamata, Emas Kawin, atau Kado
Mata uang ini juga sangat populer untuk dapat dijadikan cenderamata, mas kawin, maupun kado. Ini dikarenakan harga jualnya yang tinggi dan bernilai investasi.
-
Sebagai Koleksi
Banyak dikoleksi karena memiliki ornamen yang indah. Sangat cocok untuk dijadikan sebagai hiasan. Bentuknya kecil serta tipis sehingga tidak perlu ruang penyimpanan yang besar.
Baca juga: Frugal Living, Tren Gaya Hidup Hemat Cara Cepat Jadi Kaya
Dapatkan informasi lainnya mengenai investasi hanya di aplikasi Moxa. Download Moxa dan nikmati bermacam fitur, mulai dari asuransi, pinjaman, kredit, hingga investasi hanya dalam satu aplikasi.