Di tengah meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya perlindungan keuangan, asuransi menjadi salah satu instrumen yang semakin banyak diminati. Namun, seiring dengan beragamnya kebutuhan dan nilai yang dianut oleh individu, pilihan terhadap jenis asuransi pun ikut berkembang.
Saat ini, dua jenis asuransi yang paling umum digunakan di Indonesia adalah asuransi konvensional dan asuransi syariah. Meskipun keduanya bertujuan untuk memberikan perlindungan terhadap risiko, ternyata ada perbedaan mendasar dalam cara kerja, pengelolaan dana, dan prinsip yang digunakan.
Artikel ini akan mengulas perbedaan utama antara asuransi syariah dan konvensional, termasuk kelebihan dan kekurangan masing-masing, serta rekomendasi untuk memilih asuransi yang tepat sesuai nilai dan kebutuhan kamu.
Baca juga : 5 Asuransi Jiwa Terbaik untuk Keluarga Indonesia
Pengertian Asuransi Syariah dan Konvensional
Sebelum memahami perbedaannya, mari pahami dulu dasar konsep masing-masing jenis asuransi.
Asuransi konvensional merupakan perjanjian perlindungan keuangan antara pihak tertanggung dan perusahaan asuransi. Premi yang dibayarkan digunakan oleh perusahaan untuk membayarkan klaim, sekaligus menjadi sumber keuntungan.
Sementara itu, asuransi syariah berbasis prinsip tolong-menolong (ta’awun) dan dana tabarru’. Di sini, peserta saling membantu menggunakan dana kolektif, sedangkan perusahaan hanya bertindak sebagai pengelola (mudharib) yang mendapat upah (ujrah).
Perbedaan Utama Antara Asuransi Umum dan Asuransi Syariah
Salah satu perbedaan antara asuransi umum dan asuransi syariah adalah dari cara pengelolaan dana dan prinsip hubungan antar pihak. Dalam asuransi umum, dana menjadi milik perusahaan. Sebaliknya, pada asuransi syariah, dana tetap menjadi milik peserta yang dikelola secara kolektif.
Lengkapnya lihat tabel berikut :
Asuransi Konvensional | Asuransi Syariah |
Dana premi menjadi milik perusahaan | Dana premi milik peserta (tabarru’) |
Tujuan komersial dan mencari keuntungan | Tujuan sosial dan tolong-menolong |
Hubungan kontrak bersifat jual beli risiko | Hubungan antar peserta bersifat solidaritas |
Investasi dapat menggunakan instrumen berbasis bunga | Investasi wajib sesuai prinsip syariah |
Prinsip dasar ini menjadikan asuransi syariah lebih transparan dan bebas dari unsur riba, maisir (judi), serta gharar (ketidakpastian), yang sering menjadi sorotan dalam asuransi konvensional.
Kelebihan dan Kekurangan Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional
Kelebihan Asuransi Syariah:
Asuransi syariah menawarkan keunggulan dari segi prinsip keadilan, kebersamaan, dan transparansi. Cocok untuk nasabah yang memprioritaskan nilai-nilai syariah dan keberkahan transaksi.
Beberapa kelebihannya antara lain:
- Bebas dari unsur riba, judi, dan ketidakpastian
- Ada pembagian surplus underwriting jika tidak ada klaim
- Dana premi bersifat gotong royong, bukan keuntungan perusahaan
- Pengelolaan dana sesuai prinsip investasi halal
Kekurangan Asuransi Syariah:
Namun, sistem ini masih menghadapi tantangan dari sisi pemahaman masyarakat dan ketersediaan produk.
Beberapa kekurangannya:
- Produk dan jaringan belum seluas asuransi konvensional
- Proses bisa lebih rumit untuk yang belum familiar
- Surplus underwriting tidak selalu dijamin
Kelebihan Asuransi Konvensional:
Asuransi konvensional punya keunggulan dari sisi infrastruktur dan variasi produk. Ini menjadikannya populer di kalangan masyarakat luas yang butuh perlindungan cepat dan praktis.
Kelebihannya meliputi:
- Variasi produk lebih banyak (asuransi mobil, properti, jiwa, dll.)
- Jaringan perusahaan dan agen luas di seluruh Indonesia
- Proses klaim yang cepat dan efisien
- Banyak promo dan kemudahan digital
Kekurangan Asuransi Konvensional:
Meski kuat secara operasional, jenis asuransi ini masih mengandung unsur non-syariah yang bisa menjadi perhatian sebagian kalangan.
Beberapa kelemahannya:
- Dana premi sepenuhnya jadi milik perusahaan
- Tidak ada pembagian surplus
- Berpotensi mengandung riba dan gharar
Baca juga : Pengertian Asuransi Syariah, Manfaat, dan Jenisnya
Mana yang Cocok untuk Kamu?
Memilih antara asuransi syariah dan konvensional perlu mempertimbangkan aspek nilai, kebutuhan proteksi, dan kenyamanan bertransaksi. Tidak semua orang memiliki kebutuhan yang sama, dan tidak semua jenis asuransi cocok untuk semua individu.
Jika kamu mengutamakan prinsip hidup Islami dan ingin dana kamu dikelola secara etis, maka asuransi syariah bisa menjadi pilihan yang sesuai.
Namun, jika kamu lebih menekankan pada variasi produk, jaringan luas, dan kemudahan layanan, asuransi konvensional pun tetap relevan.
Pertimbangkan hal-hal berikut sebelum memilih:
- Nilai hidup: Apakah kamu ingin produk keuangan yang sesuai syariah?
- Kebutuhan perlindungan: Apakah fokusmu perlindungan jiwa, kendaraan, atau aset lainnya?
- Kemudahan akses: Apakah kamu butuh aplikasi praktis atau dukungan offline?
- Skema dana: Apakah kamu nyaman jika premi hangus atau ingin bagi hasil?
Dengan memahami masing-masing sistem, kamu bisa memilih asuransi yang bukan hanya memberikan perlindungan, tapi juga sesuai dengan prinsip dan kebutuhan pribadi.
MOXA: Solusi Pilihan Asuransi Sesuai Nilai dan Kebutuhan
Tak perlu bingung harus mulai dari mana, karena Moxa hadir sebagai platform keuangan digital dari Astra yang siap membantumu memilih asuransi dengan mudah dan sesuai kebutuhan.
Moxa menyediakan:
- Pilihan asuransi syariah dan konvensional dari mitra terpercaya
- Fitur perbandingan produk dan simulasi premi langsung
- Proses pembelian asuransi online tanpa ribet
- Dukungan layanan pelanggan yang responsif
- Proteksi untuk kendaraan, jiwa, kesehatan, hingga rumah
Unduh aplikasi Moxa sekarang atau kunjungi Moxa.id untuk solusi finansial yang terpercaya.
Kesimpulan
Asuransi syariah dan konvensional sama-sama dirancang untuk melindungi keuangan kita dari risiko, namun dengan pendekatan yang berbeda. Salah satu perbedaan antara asuransi umum dan asuransi syariah adalah cara pengelolaan dana dan prinsip dasar hubungan antar pihak. Pilihlah sesuai nilai dan gaya hidupmu.
Jangan ragu untuk menggunakan Moxa sebagai panduan dan platform pilihan asuransi kamu.
Baca juga : 13 Rekomendasi Asuransi Kesehatan Selain BPJS yang Aman dan Terpercaya
FAQ
Apakah asuransi syariah hanya untuk Muslim?
Tidak. Asuransi syariah terbuka untuk siapa saja yang ingin layanan keuangan berbasis etika dan transparansi.
Apakah asuransi syariah bisa dipakai untuk kendaraan?
Bisa. Tersedia produk asuransi mobil syariah, termasuk perlindungan all risk dan TLO.
Apa yang dimaksud surplus underwriting di asuransi syariah?
Surplus underwriting adalah kelebihan dana tabarru’ yang dibagikan kembali kepada peserta jika tidak ada klaim signifikan.
Apakah bisa membeli asuransi syariah secara online?
Bisa. Moxa menyediakan pembelian asuransi syariah secara digital dan mudah.
Bagaimana cara membatalkan polis di Moxa?
Kamu bisa menghubungi layanan pelanggan Moxa untuk proses pembatalan sesuai syarat dan ketentuan.