Ternak ayam bukanlah bisnis musiman. Di tengah naik-turunnya tren usaha, usaha ternak ayam tetap jadi pilihan menjanjikan, baik untuk pemula maupun peternak yang ingin scale-up. Tapi, sebelum buru-buru bangun kandang dan beli bibit, ada baiknya kamu memahami secara detail biaya, risiko, dan potensi keuntungannya di tahun 2025.
Artikel ini akan membahas semuanya secara tuntas, dengan bahasa yang ringan tapi tetap akurat. Dan yang tak kalah penting, kita juga bahas solusi pinjaman modal usaha dari MOXA.id, platform finansial terpercaya yang bisa bantu kamu mulai usaha ternak ayam lebih cepat.
Peluang Usaha Ternak Ayam di 2025
Kebutuhan protein hewani di Indonesia terus meningkat, seiring dengan kesadaran masyarakat terhadap pola makan sehat. Berdasarkan data dari Kementerian Pertanian, konsumsi daging ayam dan telur per kapita meningkat lebih dari 3% setiap tahun. Ini artinya, pasar untuk ayam pedaging dan petelur masih terbuka lebar.
Apalagi di 2025, tren makanan cepat saji, UMKM kuliner, dan food delivery masih tumbuh pesat. Ini jadi sinyal bagus bahwa usaha ternak ayam punya permintaan stabil bahkan cenderung naik.
Baca juga : Cara Meminjam Uang di Bank untuk Modal Usaha Kecil Hingga Menengah: Tips Aman & Anti Gagal di 2025
Biaya Memulai Usaha Ternak Ayam di 2025
Biaya awal untuk beternak ayam tergantung dari skala usaha dan jenis ayam yang dipilih. Berikut gambaran biaya untuk skala kecil (500 ekor ayam pedaging):
Komponen | Estimasi Biaya |
Kandang dan peralatan (tempat pakan, minum, lampu pemanas) | Rp8.000.000 – Rp12.000.000 |
Bibit ayam (DOC) | Rp3.000 – Rp4.500 per ekor × 500 = Rp1.500.000 – Rp2.250.000 |
Pakan (selama 30–40 hari) | Rp3.500 – Rp4.500 per ekor = Rp1.750.000 – Rp2.250.000 |
Obat dan vitamin | Rp500.000 – Rp750.000 |
Biaya operasional & tenaga kerja | Rp1.000.000 – Rp1.500.000 |
Total Biaya Awal | Rp12.750.000 – Rp18.750.000 |
Jika kamu ingin beternak ayam petelur, modal awal bisa lebih tinggi karena butuh kandang bertingkat dan masa produksi yang lebih panjang.
Risiko dalam Usaha Ternak Ayam
Meski menjanjikan, usaha ternak ayam bukan tanpa risiko. Ini beberapa yang wajib kamu antisipasi:
- Penyakit dan kematian ayam
Salah satu risiko terbesar. Manajemen kandang, kebersihan, dan vaksinasi harus optimal.
- Fluktuasi harga pakan dan ayam hidup
Harga bisa berubah drastis, apalagi di momen hari raya atau saat terjadi inflasi pangan.
- Cuaca ekstrem
Terlalu panas atau lembab bisa mengganggu kesehatan ayam dan menurunkan produktivitas.
- Pemasaran kurang efektif
Tanpa jaringan pasar, hasil panen bisa tersendat. Penting untuk membangun relasi dengan tengkulak, supplier restoran, atau pasar online.
Keuntungan Usaha Ternak Ayam
Kalau manajemenmu bagus, margin keuntungan ternak ayam bisa mencapai 20–35% dari modal awal per siklus.
Misalnya dari 500 ayam pedaging:
- Panen rata-rata: 450 ekor (dengan asumsi 10% kematian)
- Berat rata-rata: 1,8 kg/ekor
- Harga jual ayam hidup: Rp23.000/kg
- Pendapatan kotor: 450 ekor × 1,8 kg × Rp23.000 = Rp18.630.000
- Laba bersih (setelah potong biaya): Rp2.000.000 – Rp5.000.000 per siklus (~40 hari)
Dalam setahun kamu bisa menjalankan 7–8 siklus. Semakin besar skalanya, semakin besar potensi cuan-nya.
Butuh Modal Buat Mulai Ternak Ayam? MOXA Bisa Jadi Solusinya
Enggak semua orang punya modal puluhan juta di awal. Tapi tenang, karena lewat aplikasi MOXA, kamu bisa mengakses pinjaman modal usaha hingga Rp500 juta, dengan proses yang transparan dan lembaga keuangan terpercaya.
Keunggulan Pinjaman Modal Usaha di MOXA:
- Bunga bersaing & tenor fleksibel
- Bisa ajukan sebagai individu maupun badan usaha
- Syarat ringan: usaha sudah jalan minimal 2 tahun & punya izin usaha (NIB/IUMK)
- Jaminan fleksibel: bisa pakai BPKB motor/mobil
Prosesnya juga cepat, mulai dari registrasi di aplikasi, kunjungan dari agen FIFGROUP, hingga pencairan dana ke rekeningmu, rata-rata hanya 2–5 hari kerja.
Kalau kamu baru mulai usaha dan belum punya aset untuk dijaminkan, tenang aja. MOXA juga punya solusi pinjaman tanpa jaminan lewat mitra seperti Kredit Pintar & Easycash yang sudah berizin dan diawasi OJK. Cocok banget buat pelaku usaha baru yang butuh dana cepat dan praktis.
Yuk, ajukan pinjaman modal usaha sekarang juga lewat MOXA di aplikasi MOXA atau kunjungi langsung MOXA.id
Tips Sukses Memulai Usaha Ternak Ayam
- Riset pasar dan jenis ayam yang ingin diternakkan.
Fokus di satu jenis dulu (pedaging atau petelur), baru scale up.
- Jaga kualitas pakan dan kebersihan kandang.
Ini berpengaruh langsung ke tingkat kematian dan performa ayam.
- Pilih lokasi strategis dan aman.
Tidak terlalu dekat pemukiman, tapi punya akses ke air bersih dan transportasi.
- Gunakan aplikasi keuangan atau manajemen stok.
Catat setiap pengeluaran dan pendapatan agar kamu tahu performa usahamu.
- Bangun jaringan pemasaran sejak awal.
Gabung grup peternak, cari mitra bisnis, atau jual langsung ke konsumen lewat online.
Baca juga : 15 Pilihan Pinjaman Modal Usaha Terbaik 2025: Bunga Ringan, Cair Cepat!
Kesimpulan
Usaha ternak ayam di 2025 masih sangat prospektif, asalkan kamu tahu apa yang kamu hadapi. Dari sisi biaya, risikonya memang ada, tapi dengan manajemen yang baik dan strategi pemasaran yang tepat, keuntungan yang didapat bisa sangat menjanjikan.
Kalau kamu terkendala modal, MOXA.id hadir sebagai solusi finansial lengkap yang bisa bantu kamu memulai usaha tanpa harus tunggu modal terkumpul bertahun-tahun. Mulai sekarang, bukan nanti!
FAQ
Berapa minimal jumlah ayam untuk memulai usaha ternak?
Minimal 100–200 ekor sudah cukup untuk skala rumahan.
Berapa lama waktu panen ayam pedaging?
Sekitar 30–40 hari, tergantung jenis dan perawatan.
Apakah usaha ternak ayam cocok untuk pemula?
Ya, asalkan mau belajar manajemen ternak dasar dan memantau kesehatan ayam secara rutin.
Apakah ternak ayam bisa dijadikan penghasilan utama?
Bisa, jika dilakukan dalam skala menengah ke atas dan konsisten.
Apakah MOXA bisa bantu usaha ternak yang baru berjalan?
Untuk usaha baru, kamu bisa ajukan pinjaman tanpa agunan lewat mitra MOXA yang cocok untuk modal awal.