Perbedaan nabi dan rasul dalam ajaran Islam banyak yang belum mengetahui. Nabi dan rasul adalah utusan dari Allah SWT yang diberikan kepercayaan agar dapat membimbing seluruh umat manusia agar dapat menjalankan hidup yang sesuai dengan ajaran Islam.
Meskipun sesama utusan Allah SWT, nabi dan rasul juga memiliki beberapa perbedaan yang cukup signifikan. Simak perbedaan antara nabi dan rasul selengkapnya di bawah ini.
Perbedaan Nabi dan Rasul
Berikut adalah beberapa perbedaan mendasar dari nabi dan rasul yang sama-sama merupakan utusan Allah SWT:
1. Pengertian Nabi dan Rasul
Dikutip melalui buku Pendidikan Agama Islam Akidah (2023), secara etimologi kata ‘Nabi’ berasal dari kata ‘Naba’ yang berartikan ‘dari tempat yang tinggi’. Secara teologi pada Islam diartikan sebagai manusia berdasarkan pilihan Tuhan. Merupakan seorang manusia yang terdapat dalam golongan orang bertingkat tinggi.
Menurut istilah, nabi adalah seorang laki-laki yang mendapatkan wahyu dari Allah SWT melalui ilham dan mimpi yang baik tapi tidak diwajibkan baginya untuk menyampaikan wahyu tersebut kepada para umatnya. Selain itu, nabi juga diartikan seorang hamba Allah SWT yang telah dapat kepercayaan sebuah wahyu dari Allah SWT.
Rasul sebenarnya sama seperti nabi, tapi bedanya rasul mendapatkan wahyu dan diperintahkan untuk menyampaikan ke umatnya.
Baca juga: Arti Jazakumullah Khairan dan Cara Pengucapannya, Muslim Wajib Tahu!
2. Perbedaan Status Nabi dan Rasul
Setiap rasul adalah seorang nabi, akan tetapi tidak setiap nabi adalah seorang rasul. Selain itu, ada juga rasul yang memiliki gelar Ulul Azmi. Ulul Azmi berarti sebutan untuk nabi dan rasul yang telah memiliki keistimewaan. Berikut ini nabi dan rasul yang merupakan Ulul Azmi adalah:
- Nabi Muhammad SAW
- Nabi Musa AS
- Nabi Ibrahim AS
- Nabi Nuh AS
3. Perbedaan Nabi dan Rasul dalam Menyampaikan Wahyu
Nabi diberikan wahyu dari Allah SWT, namun tidak diperintahkan agar menyampaikannya kepada para umat, akan tetapi hanya diamalkan pada dirinya sendiri. Sementara rasul, mendapatkan wahyu dari Allah SWT agar disampaikan kembali kepada para umat.
Baca Juga: Muslim Wajib Baca! Arti Uswatun Hasanah dan Contohnya
4. Perbedaan Nabi dan Rasul dan Menerima Wahyu
Nabi menerima wahyu dari Allah SWT melalui sebuah mimpi, melalui ilham, dan bisa juga melalui seorang malaikat, sedangkan rasul menerima wahyu melalui malaikat Jibril dan juga melalui mimpi.
Nabi dipilih agar mengamalkan syariat yang telah ada, sedangkan rasul merupakan seorang nabi yang membawa sebuah syariat baru.
5. Perbedaan Kitab Nabi dan Rasul
Berdasarkan kitab suci juga terdapat sebuah perbedaan antara nabi dan rasul. Nabi tentunya tidak mendapatkan sebuah kitab suci, sedangkan rasul mendapatkan sebuah kitab suci. Contohnya:
- Kitab Zabur: Diturunkan kepada nabi Daud AS.
- Kitab Taurat: Diturunkan kepada nabi Musa AS.
- Kitab Injil: Diturunkan kepada nabi Isa AS.
- Kitab Al-Quran: Diturunkan kepada nabi Muhammad SAW.
Baca juga: 7 Adab Berpakaian dalam Islam untuk Muslim dan Muslimah
6. Perbedaan Tugas Nabi dan Rasul
Seperti kita ketahui bahwa nabi tidak memiliki kewajiban untuk menyampaikan wahyu yang didapatkan dari Allah SWT, sementara rasul diberikan oleh Allah SWT perintah agar menyampaikan tugas yang diberikan kepada umat manusia.
Terdapat tiga ajaran pokok yang wajib rasul sampaikan kepada umatnya, yaitu:
- Akhlak: Memberikan tuntunan kepada umat untuk selalu bersikap baik dan mulia.
- Akidah: Memberikan tuntunan bahwa hanya Allah SWT yang patut untuk disembah, sebab Allah SWT maha Esa.
- Syariat: Memberikan tuntunan untuk umat agar meninggalkan segala hal yang dilarang Allah SWT dan menjalankan segala aturan dari Allah SWT.
Baca Juga: Pengertian Al Quran dan Sejarahnya, Muslim Wajib Tahu!
7. Perbedaan Jumlah Nabi dan Rasul
Jumlah nabi yang diutus lebih banyak dibandingkan jumlah rasul. Jumlah rasul yang sering kita ketahui dalam Al-Quran jumlahnya ada 25. Sedangkan jumlah nabi dan rasul yang tidak disebutkan dalam Al-Quran adalah 313 rasul dan 120.000 nabi.
Terdapat beberapa alasan mengapa Allah SWT mengutus lebih banyak nabi dibandingkan dengan rasul, yaitu:
- Ajaran para nabi terkadang mengalami sebuah penyelewengan sehingga harus dikembalikan kepada jalan yang benar.
- Situasi dan kondisi pada setiap zamannya selalu berbeda-beda.
- Usia dari nabi terbatas, tidak mungkin dapat hidup hingga akhir zaman.
- Tidak terdapatnya sarana agar dapat menyampaikan sebuah informasi yang cukup memadai. Sehingga seluruh umat manusia masih harus diingatkan.
Itu dia beberapa perbedaan nabi dan rasul. Meskipun memang sama-sama dipercaya untuk menerima wahyu, ternyata keduanya punya tugas berbeda.
Dapatkan informasi lainnya seputar Ramadan, keislaman, keuangan, dan masih banyak lagi hanya melalui aplikasi Moxa.
Kamu bisa juga rencanakan perjalanan umroh bersama dengan Moxa. Program Perjalanan Religi dari Moxa membantu kamu dalam pembiayaan ibadah haji dan umroh sehingga kamu dapat segera mewujudkan impian beribadah di tanah suci.
Download Moxa dan nikmati berbagai fiturnya mulai dari pembiayaan, asuransi, hingga investasi. Moxa sudah diawasi dan berizin OJK, jadi pasti aman untuk bertransaksi!