Moxa Blog
  • Promo
  • Blog
  • FAQ
  • Hubungi Kami
  • Login
  • Serba-Serbi

    Pengertian IMB dan SPPT PBB: Fungsi, Perbedaan, dan Cara Mengurusnya

    Mengenal Moo Deng, Kuda Nil Imut yang Terancam Punah

    Cara Menyembunyikan Chat WhatsApp dengan Mudah dan Aman

    harga CBR 150R

    Harga CBR 150R 2024 dan Spesifikasi, Ada Harga Bekasnya Juga!

    Honda motor ADV

    Harga Motor Honda ADV 160 dan Spesifikasi, Cocok untuk 2024!

    [Internal] Webinar Invest Giveaway – AstraPay

    Ramalan Keuangan Shio Kelinci Air 2023

    Ramalan Keuangan Shio Tahun Kelinci Air 2023, Siapa Bakal Cuan?

  • Syariah
  • Otomotif
  • Mobil
  • Motor
  • Asuransi
  • Investasi

    Pengertian IMB dan SPPT PBB: Fungsi, Perbedaan, dan Cara Mengurusnya

    Mengenal Moo Deng, Kuda Nil Imut yang Terancam Punah

    Cara Menyembunyikan Chat WhatsApp dengan Mudah dan Aman

    harga CBR 150R

    Harga CBR 150R 2024 dan Spesifikasi, Ada Harga Bekasnya Juga!

    Honda motor ADV

    Harga Motor Honda ADV 160 dan Spesifikasi, Cocok untuk 2024!

    [Internal] Webinar Invest Giveaway – AstraPay

    Ramalan Keuangan Shio Kelinci Air 2023

    Ramalan Keuangan Shio Tahun Kelinci Air 2023, Siapa Bakal Cuan?

  • Keuangan
  • Teknologi
  • Promo
No Result
View All Result
Moxa Blog
  • Promo
  • Blog
  • FAQ
  • Hubungi Kami
No Result
View All Result
Moxa Blog
No Result
View All Result
Pengertian Portofolio Investasi, Jenis, dan Cara Membuatnya!

Pengertian Portofolio Investasi, Jenis, dan Cara Membuatnya!

Admin Mona by Admin Mona
in Investasi
Reading Time: 5 mins read
0 0
0
Share on FacebookShare on Twitter

Dalam investasi, portofolio adalah kumpulan berbagai aset keuangan yang dimiliki oleh seorang investor dengan tujuan untuk mencapai keuntungan finansial dalam jangka pendek maupun panjang. Melalui diversifikasi portofolio, investor dapat mengurangi risiko sekaligus memaksimalkan potensi keuntungan dari investasi mereka.

Jika kamu ingin mengetahui pembahasan secara rinci pengertian portofolio investasi, jenis-jenisnya, serta langkah-langkah praktis untuk membangunnya yang sesuai dengan tujuan keuangan dan profil risiko kamu, simak selengkapnya di bawah ini.

Pengertian Portofolio Investasi

Investasi portofolio adalah strategi investasi di mana seorang investor mengalokasikan dananya ke dalam berbagai jenis aset, seperti saham, obligasi, reksa dana, dan aset lainnya, dengan tujuan untuk meminimalkan risiko dan memaksimalkan potensi keuntungan.

Dengan membangun portofolio yang terdiversifikasi, investor dapat mengurangi dampak negatif dari penurunan nilai pada satu jenis aset, karena kerugian di satu area dapat diimbangi dengan keuntungan di area lain. Investasi portofolio memungkinkan investor untuk menyeimbangkan eksposur risiko mereka sambil tetap mengejar pertumbuhan nilai investasi secara keseluruhan.

Baca Juga: Inflasi Melonjak 5.95%, Investasi Apa sih yang Menguntungkan?

Jenis Portofolio Investasi

Jenis portofolio investasi bervariasi bergantung kepada tujuan, profil risiko, dan preferensi investor. Berikut beberapa jenis portofolio investasi yang umum:

1. Portofolio Agresif (Aggressive Portfolio)

Portofolio ini berfokus pada investasi dengan potensi pengembalian yang tinggi, seperti saham perusahaan teknologi atau startup, yang biasanya juga disertai dengan risiko yang lebih besar.

Investor yang memilih portofolio ini siap menghadapi fluktuasi nilai yang signifikan dalam jangka pendek untuk memperoleh keuntungan maksimal dalam jangka panjang.

2. Portofolio Konservatif (Conservative Portfolio)

Portofolio konservatif berisikan investasi yang dianggap jauh lebih aman, layaknya obligasi pemerintah dan deposito. Tujuannya untuk dapat melindungi modal dengan risiko seminimal mungkin, meskipun potensi pengembaliannya yang juga relatif rendah. Portofolio satu ini cocok bagi investor yang mengutamakan stabilitas serta keamanan investasi, terutama dalam waktu jangka pendek.

3. Portofolio Pendapatan (Income Portfolio)

Portofolio pendapatan dirancang untuk menghasilkan arus kas yang stabil, biasanya melalui investasi pada obligasi, reksa dana pendapatan tetap, atau saham dividen.

Jenis portofolio ini ideal bagi investor yang membutuhkan pendapatan rutin dari investasinya, seperti pensiunan atau mereka yang ingin melengkapi penghasilan mereka.

4. Portofolio Pertumbuhan (Growth Portfolio)

Portofolio ini berfokus pada investasi di aset yang memiliki potensi pertumbuhan nilai yang tinggi, seperti saham perusahaan yang sedang berkembang atau sektor industri yang inovatif. 

Meskipun ada risiko yang lebih tinggi, investor mengharapkan kenaikan nilai investasi yang signifikan seiring waktu.

5. Portofolio Terdiversifikasi (Diversified Portfolio)

Portofolio terdiversifikasi menggabungkan dari berbagai jenis aset, layaknya saham, obligasi, properti, hingga komoditas, agar mengurangi risiko dengan tidak menaruh seluruh dana pada satu jenis investasi.

Diversifikasi ini membantu menjaga stabilitas portofolio, karena penurunan nilai pada satu aset dapat diimbangi oleh kenaikan pada aset lainnya.

6. Portofolio Internasional (International Portfolio)

Portofolio internasional mencakup investasi di pasar luar negeri, seperti saham atau obligasi dari perusahaan di negara lain.

Diversifikasi global ini memungkinkan investor untuk mengambil keuntungan dari peluang di berbagai pasar internasional, sambil mengurangi risiko yang terkait dengan ketergantungan pada satu negara atau ekonomi.

7. Portofolio Sektor (Sector Portfolio)

Portofolio sektor berfokus pada investasi dalam satu ataupun beberapa sektor tertentu, misalnya teknologi, kesehatan, hingga energi. Investor yang percaya pada potensi pertumbuhan jangka panjang di sektor-sektor tertentu akan memilih jenis portofolio ini, meskipun risiko terkait sektor spesifik juga harus dipertimbangkan.

Baca Juga: Gak Perlu Modal Gede, Ini Investasi Modal Kecil Untung Besar

Cara Membuat Portofolio Investasi

Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat portofolio investasi:

1. Menentukan Tujuan Investasi

Langkah pertama adalah menetapkan tujuan keuangan kamu, seperti membeli rumah, pendidikan anak, pensiun, atau hanya untuk meningkatkan kekayaan.

Tujuan ini akan dapat mempengaruhi jenis aset yang nantinya kamu pilih dan jangka waktu investasi.

2. Menilai Profil Risiko

Setiap investor memiliki toleransi risiko yang berbeda. Tentukan seberapa besar risiko yang siap kamu tanggung. Investor dengan profil risiko tinggi mungkin lebih condong pada saham, sementara yang lebih konservatif mungkin memilih obligasi atau instrumen berisiko rendah.

3. Menentukan Alokasi Aset (Asset Allocation)

Alokasi aset adalah proses membagikan dana kamu di antara berbagai kelas aset, seperti saham, obligasi, reksa dana, dan komoditas. Alokasi aset ini harus dapat mencerminkan tujuan investasi serta toleransi risiko kamu.

Misalnya, portofolio agresif mungkin terdiri dari 70% saham dan 30% obligasi, sedangkan portofolio konservatif mungkin hanya memiliki 20% saham dan 80% obligasi.

4. Memilih Instrumen Investasi

Setelah menentukan alokasi aset, pilihlah instrumen investasi spesifik dalam setiap kategori. Kamu dapat memilih saham individual, reksa dana, ETF, obligasi pemerintah atau korporasi, atau aset lainnya sesuai dengan strategi kamu.

5. Diversifikasi Portofolio

Diversifikasi adalah kunci untuk mengurangi risiko. Sebaiknya jangan menaruh semua dana kamu dalam satu jenis aset atau satu perusahaan. Dengan menyebarkan investasi di berbagai sektor, geografi, dan kelas aset, kamu dapat mengurangi potensi kerugian besar.

6. Monitoring dan Rebalancing

Portofolio investasi harus dipantau secara berkala untuk memastikan tetap selaras dengan tujuan dan toleransi risiko kamu. Pasar selalu berubah, dan ini bisa membuat alokasi aset bergeser dari rencana awal. Melakukan rebalancing, yaitu dengan menyesuaikan kembali alokasi aset, agar portofolio tetap optimal.

7. Mengelola Emosi dan Disiplin Investasi

Emosi seringkali menjadi tantangan terbesar dalam investasi. Tetap disiplin dengan strategi yang telah kamu tetapkan, hindari keputusan investasi berdasarkan ketakutan atau keserakahan, dan berfokuslah pada tujuan jangka panjang.

8. Mempertimbangkan Konsultasi dengan Profesional

Jika kamu merasa kurang yakin dengan kemampuan kamu dalam menyusun portofolio, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan penasehat keuangan profesional. Mereka dapat membantumu membuat rencana yang sesuai dengan situasi keuangan dan tujuanmu.

Cara Investasi Reksa Dana di Moxa

Mulai buat portofolio investasimu dengan investasi reksa dana. Tidak perlu modal yang besar untuk investasi reksa dana. Transaksi reksa dana di aplikasi Moxa lebih praktis dan mulai dari Rp10.000 saja. Berikut cara daftarnya:

  • Pilih menu reksa dana di aplikasi Moxa.
  • Klik kategori reksa dana yang kamu inginkan (Pasar Uang dan Pendapatan Tetap disarankan untuk jangka pendek)
  • Pilih produk reksa dana yang diinginkan dan lihat performanya. 
  • Jika sudah merasa cocok dengan produk reksa dana tersebut, klik “Beli”.
  • Masukkan jumlah yang ingin diinvestasikan. Kemudian pilih “Selanjutnya”.
  • Lakukan proses pembayaran dan pastikan kamu sudah top up RDN-mu. Terakhir, klik “Bayar Sekarang”.

Transaksi reksa dana di Moxa tidak perlu khawatir soal keamanan karena sudah berizin dan diawasi OJK. Yuk, mulai investasi dari sekarang!

Previous Post

Pengertian Venture Capital, Mekanisme, dan Jenisnya

Next Post

Cara Buat Website Lengkap, Pemula Wajib Ikuti!

Admin Mona

Admin Mona

Mona adalah asisten virtual yang siap membantu segala kebutuhan finansialmu melalui aplikasi Moxa. Mona juga membantumu memahami hal-hal terkait finansial melalui artikel-artikel terbaik yang ditulisnya.

Related Posts

Investor Wajib Baca! Cara Investasi Emas untuk Pemula Secara Online dan Offline di 2025
Investasi

Investor Wajib Baca! Cara Investasi Emas untuk Pemula Secara Online dan Offline di 2025

May 5, 2025
Rekomendasi 7 Platform Beli Emas Online Terpercaya yang Terdaftar OJK 2025
Investasi

Rekomendasi 7 Platform Beli Emas Online Terpercaya yang Terdaftar OJK 2025

May 5, 2025
7 Tips Investasi Emas Aman untuk Pemula yang Wajib Diketahui
Investasi

7 Tips Investasi Emas Aman untuk Pemula yang Wajib Diketahui

May 5, 2025
Investasi Emas Batangan vs Emas Digital: Mana yang Lebih Menguntungkan?
Investasi

Investasi Emas Batangan vs Emas Digital: Mana yang Lebih Menguntungkan?

May 5, 2025
Update Lengkap! Perbandingan Harga Emas Hari Ini di Berbagai Platform
Investasi

Update Lengkap! Perbandingan Harga Emas Hari Ini di Berbagai Platform

May 5, 2025
Rahasia Sukses Investasi Emas Jangka Panjang untuk Pemula di 2025
Investasi

Rahasia Sukses Investasi Emas Jangka Panjang untuk Pemula di 2025

May 5, 2025
Load More
Next Post
Cara Buat Website Lengkap, Pemula Wajib Ikuti!

Cara Buat Website Lengkap, Pemula Wajib Ikuti!

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Moxa Blog

Moxa di bawah naungan Astra Financial, tercatat OJK, dan anggota dari Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH).

Logo Astra
Logo Fintech
Promo Tentang Kami FAQ
Ikuti Media Sosial Kami
Blog Hubungi Kami
Logo Instagram
Logo Facebook
Logo Youtube
Logo LinkedIn

Download Aplikasi

Logo Google Play
Logo App Store
  • Pemberitahuan Privasi
  • Syarat dan Ketentuan

© PT Astra Kreasi Digital. All Rights Reserved.

  • Blog
    • Serba-Serbi
    • Syariah
    • Otomotif
    • Mobil
    • Motor
    • Asuransi
    • Investasi
    • Keuangan
    • Teknologi
    • Promo
  • Promo
  • FAQ
  • Hubungi Kami
  • Login

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In