Moxa Blog
  • Promo
  • Blog
  • FAQ
  • Hubungi Kami
  • Login
  • Serba-Serbi

    Pengertian IMB dan SPPT PBB: Fungsi, Perbedaan, dan Cara Mengurusnya

    Mengenal Moo Deng, Kuda Nil Imut yang Terancam Punah

    Cara Menyembunyikan Chat WhatsApp dengan Mudah dan Aman

    harga CBR 150R

    Harga CBR 150R 2024 dan Spesifikasi, Ada Harga Bekasnya Juga!

    Honda motor ADV

    Harga Motor Honda ADV 160 dan Spesifikasi, Cocok untuk 2024!

    [Internal] Webinar Invest Giveaway – AstraPay

    Ramalan Keuangan Shio Kelinci Air 2023

    Ramalan Keuangan Shio Tahun Kelinci Air 2023, Siapa Bakal Cuan?

  • Syariah
  • Otomotif
  • Mobil
  • Motor
  • Asuransi
  • Investasi

    Pengertian IMB dan SPPT PBB: Fungsi, Perbedaan, dan Cara Mengurusnya

    Mengenal Moo Deng, Kuda Nil Imut yang Terancam Punah

    Cara Menyembunyikan Chat WhatsApp dengan Mudah dan Aman

    harga CBR 150R

    Harga CBR 150R 2024 dan Spesifikasi, Ada Harga Bekasnya Juga!

    Honda motor ADV

    Harga Motor Honda ADV 160 dan Spesifikasi, Cocok untuk 2024!

    [Internal] Webinar Invest Giveaway – AstraPay

    Ramalan Keuangan Shio Kelinci Air 2023

    Ramalan Keuangan Shio Tahun Kelinci Air 2023, Siapa Bakal Cuan?

  • Keuangan
  • Teknologi
  • Promo
No Result
View All Result
Moxa Blog
  • Promo
  • Blog
  • FAQ
  • Hubungi Kami
No Result
View All Result
Moxa Blog
No Result
View All Result
Struktur APBN, Fungsi, Dasar Hukum, dan Mekanisme Penyusunannya!

Struktur APBN, Fungsi, Dasar Hukum, dan Mekanisme Penyusunannya!

Admin Mona by Admin Mona
in Keuangan
Reading Time: 5 mins read
0 0
0
Share on FacebookShare on Twitter

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN adalah instrumen utama dalam pengelolaan keuangan negara yang memiliki peran sangat penting dalam pembangunan ekonomi dan pemerintahan di Indonesia. APBN mencerminkan rencana keuangan negara dalam satu tahun anggaran sekaligus juga sebagai alat untuk mencapai tujuan pembangunan nasional.

Penetapan APBN sendiri juga tidak sembarangan karena ada dasar hukum yang mengaturnya. Berikut penjelasan tentang struktur, fungsi, hingga dasar hukum APBN agar kamu dapat semakin memahaminya.

Pengertian APBN

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah rencana keuangan tahunan yang disusun oleh pemerintah Indonesia untuk mengatur penerimaan dan pengeluaran negara dalam satu periode anggaran, biasanya selama satu tahun.

APBN mencakup berbagai sumber pendapatan negara, seperti pajak, penerimaan dari sumber daya alam, serta utang negara, yang digunakan untuk membiayai belanja negara, termasuk untuk sektor-sektor vital seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan kesejahteraan sosial.

APBN merupakan instrumen yang sangat penting dalam mewujudkan tujuan pembangunan nasional dan menjaga stabilitas ekonomi negara.

Baca Juga: Apa Itu Surat Berharga Negara, Jenis, dan Kelebihannya!

Struktur APBN

Struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) terdiri dari dua bagian utama, yaitu Pendapatan Negara dan Belanja Negara, yang masing-masing memiliki rincian sebagai berikut:

1. Pendapatan Negara

Sumber penerimaan negara yang biasanya digunakan untuk membiayai belanja negara. Pendapatan negara terdiri dari:

  • Pajak: Pendapatan yang diperoleh dari pajak yang dipungut dari masyarakat, baik pajak pusat (seperti Pajak Penghasilan dan Pajak Pertambahan Nilai) maupun pajak daerah.
  • Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP): Pendapatan yang diperoleh dari sumber selain pajak, seperti pendapatan dari hasil kekayaan negara yang dikelola, iuran, dan denda.
  • Penerimaan Hibah: Dana yang diterima pemerintah dari luar negeri atau lembaga internasional yang diberikan tanpa kewajiban pengembalian.

2. Belanja Negara

Merupakan pengeluaran yang digunakan oleh pemerintah untuk membiayai berbagai kegiatan dan program pembangunan negara. Belanja negara terdiri dari:

  • Belanja Pemerintah Pusat: Belanja yang dilakukan oleh kementerian/lembaga di pusat untuk program-program nasional, seperti belanja pegawai, belanja barang, dan belanja modal.
  • Transfer ke Daerah: Pembagian sebagian dari anggaran untuk daerah-daerah dalam bentuk dana alokasi umum (DAU), dana alokasi khusus (DAK), dan dana bagi hasil.
  • Pembiayaan: Bagian dari belanja yang digunakan untuk kegiatan yang berkaitan dengan pembiayaan utang, serta investasi yang dilakukan oleh pemerintah.

Fungsi APBN

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) memiliki beberapa fungsi utama yang sangat penting dalam mengelola keuangan negara, yaitu:

1. Fungsi Alokasi

APBN berfungsi untuk mengalokasikan sumber daya keuangan negara untuk berbagai kegiatan dan program yang mendukung pembangunan nasional. Ini mencakup sektor-sektor seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan sosial, yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

2. Fungsi Distribusi

APBN juga berperan dalam mendistribusikan pendapatan dan sumber daya ke berbagai daerah dan sektor secara adil. Pemerintah menggunakan APBN untuk memberikan transfer ke daerah, sehingga pembangunan bisa merata di seluruh wilayah Indonesia.

3. Fungsi Stabilisasi

APBN juga digunakan sebagai alat agar menjaga stabilitas ekonomi negara. Dengan pengelolaan yang baik, APBN dapat membantu menstabilkan inflasi, mengurangi pengangguran, dan menjaga daya beli masyarakat, khususnya dalam menghadapi krisis ekonomi atau situasi tidak menentu.

4. Fungsi Pengendalian

APBN berfungsi sebagai alat pengendali terhadap pengeluaran negara, sehingga belanja negara tidak melebihi batas yang ditentukan. Dengan adanya APBN, pemerintah dapat memastikan bahwa pengeluaran negara tetap terkendali dan efisien, menghindari defisit yang terlalu besar.

Baca Juga: Dampak Positif Perdagangan Internasional Bagi Indonesia

Dasar Hukum APBN

Dasar hukum penyusunan dan pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di Indonesia tertuang dalam beberapa peraturan perundang-undangan, antara lain:

Penetapan APBN mengacu pada UUD 1945, khususnya bab VIII UUD 1945 Amendemen IV pasal 23 yang mengatur tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Pasal 23 tersebut menyatakan sebagai berikut:

  • Ayat (1): Anggaran pendapatan dan belanja negara, sebagai bagian dari pengelolaan keuangan negara, harus ditetapkan setiap tahun melalui undang-undang, dan dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
  • Ayat (2): Rancangan undang-undang APBN diajukan oleh Presiden untuk dibahas bersama Dewan Perwakilan Rakyat, dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah.
  • Ayat (3): Jika Dewan Perwakilan Rakyat tidak menyetujui rancangan APBN yang diusulkan oleh Presiden, Pemerintah akan melaksanakan APBN tahun sebelumnya.

Mekanisme Penyusunan APBN

Mekanisme penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di Indonesia melibatkan beberapa tahapan yang dilakukan secara berurutan dan melibatkan berbagai pihak, baik pemerintah pusat, DPR, maupun lembaga terkait lainnya. Berikut adalah tahapan utama dalam mekanisme penyusunan APBN:

1. Perencanaan Awal (Rencana Kerja Pemerintah – RKP)

Pemerintah menyusun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) sebagai dasar untuk menentukan prioritas pembangunan nasional yang akan dianggarkan dalam APBN. RKP ini disusun berdasarkan visi dan misi pemerintahan serta masukan dari berbagai pihak.

2. Pengajuan Rencana APBN (Nota Keuangan)

Pemerintah melalui Kementerian Keuangan menyusun draf Nota Keuangan yang berisi rencana pendapatan dan belanja negara, serta kebijakan fiskal yang akan dijalankan pada tahun anggaran berikutnya. Draf ini memuat proyeksi pendapatan negara, alokasi belanja untuk berbagai sektor, dan pembiayaan negara.

3. Pembahasan Antara Pemerintah dan DPR

Pemerintah menyerahkan RUU APBN yang disertai Nota Keuangan kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Proses ini melibatkan pembahasan antara pemerintah dan komisi-komisi terkait di DPR, terutama Komisi XI yang membidangi keuangan. Dalam pembahasan ini, DPR memberikan masukan, saran, dan persetujuan terhadap RUU APBN yang diajukan oleh pemerintah.

4. Pengesahan Oleh DPR

Setelah melalui pembahasan, RUU APBN tersebut disahkan menjadi Undang-Undang APBN oleh DPR dalam sidang paripurna. Pengesahan ini menandakan bahwa APBN telah disetujui dan bisa mulai dilaksanakan pada tahun anggaran yang bersangkutan.

5. Implementasi dan Pemantauan

Setelah APBN disahkan, pemerintah melaksanakan belanja negara sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam APBN. Proses implementasi ini diawasi oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan lembaga pengawas lainnya untuk memastikan penggunaan anggaran berjalan sesuai dengan rencana dan anggaran yang telah disetujui.

6. Evaluasi dan Pertanggungjawaban

Pada akhir tahun anggaran, pemerintah melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan APBN dan menyusun Laporan Keuangan Pemerintah yang akan diaudit oleh BPK. Laporan ini diserahkan kepada DPR untuk dievaluasi, guna memastikan bahwa anggaran telah digunakan secara efektif, efisien, dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

Bukan cuma keuangan negara yang perlu diatur, tapi juga keuangan kamu. Jangan lupa untuk menginvestasikan pendapatan kamu agar bisa bermanfaat di masa depan. Simak caranya berikut ini:

  • Download Moxa di Play Store atau App Store.
  • Pilih produk investasi reksa dana.
  • Registrasi data diri kamu di aplikasi Moxa.
  • Lengkapi form yang harus diisi.
  • Buka rekening investasi kamu.

Setelah masuk dan mendaftar, kamu juga bisa menikmati berbagai macam fitur menarik di Moxa, mulai dari kredit mobil, kredit motor, asuransi, pinjaman tunai, kredit hp dan elektronik, hingga tabungan.

Previous Post

Syarat Donor Darah, Prosedur, dan Hal yang Harus Diperhatikan

Next Post

Cara Menghapus Cache Laptop Secara Praktis dan Mudah!

Admin Mona

Admin Mona

Mona adalah asisten virtual yang siap membantu segala kebutuhan finansialmu melalui aplikasi Moxa. Mona juga membantumu memahami hal-hal terkait finansial melalui artikel-artikel terbaik yang ditulisnya.

Related Posts

Ciri-Ciri Pinjaman Online Resmi (Pinjol Legal) dan Cara Mengeceknya
Keuangan

Ciri-Ciri Pinjaman Online Resmi (Pinjol Legal) dan Cara Mengeceknya

May 9, 2025
Tips Jitu Mengajukan Kredit Motor Sport Baru 2025, Dijamin Disetujui!
Keuangan

Tips Jitu Mengajukan Kredit Motor Sport Baru 2025, Dijamin Disetujui!

May 5, 2025
Panduan Lengkap Pembiayaan Motor Matic Terbaru 2025, Simak Tipsnya!
Keuangan

Panduan Lengkap Pembiayaan Motor Matic Terbaru 2025, Simak Tipsnya!

May 5, 2025
Mau Motor Baru? Ini Tips Pembiayaan Motor Baru Cepat dan Mudah Lewat Aplikasi Moxa
Keuangan

Mau Motor Baru? Ini Tips Pembiayaan Motor Baru Cepat dan Mudah Lewat Aplikasi Moxa

May 5, 2025
Ini Cara Mudah Dapat Kredit Motor Baru Bunga Ringan Lewat Aplikasi Moxa
Keuangan

Ini Cara Mudah Dapat Kredit Motor Baru Bunga Ringan Lewat Aplikasi Moxa

May 5, 2025
Biar Cepat Disetujui, Ini Syarat Kredit Motor Baru yang Harus Kamu Siapkan
Keuangan

Biar Cepat Disetujui, Ini Syarat Kredit Motor Baru yang Harus Kamu Siapkan

May 5, 2025
Load More
Next Post
Cara Menghapus Cache Laptop Secara Praktis dan Mudah!

Cara Menghapus Cache Laptop Secara Praktis dan Mudah!

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Moxa Blog

Moxa di bawah naungan Astra Financial, tercatat OJK, dan anggota dari Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH).

Logo Astra
Logo Fintech
Promo Tentang Kami FAQ
Ikuti Media Sosial Kami
Blog Hubungi Kami
Logo Instagram
Logo Facebook
Logo Youtube
Logo LinkedIn

Download Aplikasi

Logo Google Play
Logo App Store
  • Pemberitahuan Privasi
  • Syarat dan Ketentuan

© PT Astra Kreasi Digital. All Rights Reserved.

  • Blog
    • Serba-Serbi
    • Syariah
    • Otomotif
    • Mobil
    • Motor
    • Asuransi
    • Investasi
    • Keuangan
    • Teknologi
    • Promo
  • Promo
  • FAQ
  • Hubungi Kami
  • Login

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In