Surat Berharga Negara (SBN) menjadi salah satu instrumen investasi yang semakin diminati masyarakat Indonesia di tahun 2025. Diterbitkan langsung oleh pemerintah Republik Indonesia, SBN menawarkan pilihan investasi yang aman, mudah, dan terjangkau, baik untuk pemula maupun investor berpengalaman.
Dengan membeli SBN, investor tak hanya mendapatkan keuntungan finansial, tetapi juga berkontribusi langsung terhadap pembangunan negara. Produk ini cocok bagi kamu yang mencari alternatif investasi berisiko rendah namun tetap menguntungkan.
Baca juga: Pahami Literasi Keuangan Lewat Investasi Emas: Aman, Stabil, dan Anti Inflasi!
Apa Itu Surat Berharga Negara?
Surat Berharga Negara (SBN) adalah instrumen utang yang diterbitkan oleh pemerintah Indonesia kepada masyarakat sebagai bentuk pinjaman. Nantinya, pemerintah akan mengembalikan pokok dan membayar imbal hasil dalam jangka waktu tertentu.
Berdasarkan regulasi Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan, SBN terdiri dari dua kategori besar:
- Surat Utang Negara (SUN): bersifat konvensional
- Surat Berharga Syariah Negara (SBSN): sesuai prinsip syariah
Investasi di SBN dijamin 100% oleh negara, sehingga risikonya sangat rendah. Tak hanya itu, imbal hasilnya pun bersifat tetap (fixed) atau mengambang dengan batas minimum (floating with floor), sehingga tetap menarik di tengah gejolak pasar.
Jenis-Jenis Surat Berharga Negara
Berikut beberapa jenis SBN yang umum tersedia dan bisa dibeli secara ritel oleh masyarakat:
1. Obligasi Negara Ritel (ORI)
ORI adalah obligasi pemerintah yang dapat dibeli masyarakat secara individu. Diterbitkan dengan tingkat bunga tetap (fixed rate) dan bisa diperdagangkan di pasar sekunder. Cocok untuk kamu yang ingin fleksibilitas menjual sebelum jatuh tempo.
Contoh terbaru:
- ORI023
- ORI024
2. Saving Bond Ritel (SBR)
SBR juga ditujukan untuk investor individu namun tidak bisa diperdagangkan di pasar sekunder. Cocok bagi yang ingin investasi aman hingga jatuh tempo. SBR menggunakan bunga mengambang dengan batas minimum (floating with floor).
Contoh terbaru:
- SBR012T2
- SBR012T4
3. Surat Utang Negara (SUN)
SUN adalah surat utang jangka menengah-panjang yang diterbitkan untuk pembiayaan APBN. SUN dibagi dua:
- Surat Perbendaharaan Negara (SPN): jangka waktu ≤12 bulan, tanpa kupon
- Obligasi Negara (ON): jangka waktu >12 bulan, dengan kupon tetap atau mengambang
4.Sukuk Ritel dan Sukuk Tabungan (SBSN)
SBN syariah ini mengikuti prinsip jual beli aset dan bukan bunga. Cocok untuk investor Muslim yang ingin berinvestasi sesuai fatwa DSN-MUI. Ada dua jenis utama:
- Sukuk Ritel (SR): bisa diperjualbelikan
- Sukuk Tabungan (ST): tidak bisa diperjualbelikan
Contoh terbaru:
- SR018, SR019
- ST010, ST011
Keuntungan Investasi di Surat Berharga Negara
Investasi SBN menawarkan berbagai keunggulan yang sulit ditemukan pada instrumen lainnya, terutama dari sisi keamanan dan stabilitas:
- Aman dan dijamin pemerintah
Pokok dan imbal hasil dijamin oleh Undang-Undang. - Pajak rendah
Kupon dikenai pajak final sebesar 10%, lebih kecil dari pajak deposito (20%). - Modal terjangkau
Pembelian mulai dari Rp1 juta (SBR, SR, ORI) sangat cocok untuk pemula. - Return tetap dan stabil
Cocok untuk kamu yang menginginkan kepastian penghasilan pasif. - Bisa dibeli online
Pembelian SBN dapat dilakukan secara digital melalui platform resmi seperti Moxa. - Kontribusi ke negara
Dana investasi akan digunakan untuk pembangunan nasional.
Cara Investasi Surat Berharga Negara di Moxa
Kini kamu bisa berinvestasi SBN dengan mudah hanya lewat smartphone menggunakan aplikasi Moxa. Berikut panduan langkahnya:
- Download dan buka aplikasi Moxa
Pastikan sudah memiliki akun dan RDN (Rekening Dana Nasabah). - Pilih produk SBN yang tersedia
Cek periode penawaran resmi dari Kementerian Keuangan. - Tentukan nominal investasi
Minimum pembelian biasanya Rp1 juta dan kelipatannya. - Lakukan pembayaran
Gunakan saldo RDN atau metode pembayaran yang tersedia. - Pantau kupon dan jadwal jatuh tempo
Imbal hasil akan ditransfer otomatis ke rekening kamu sesuai jadwal.
Moxa sudah berizin dan diawasi oleh OJK, sehingga seluruh transaksi investasi kamu dijamin aman, transparan, dan terpercaya.
Perbedaan Surat Berharga Negara dan Reksa Dana
Meski sama-sama produk investasi, SBN dan reksa dana memiliki karakteristik yang berbeda:
Aspek | SBN | Reksa Dana |
Penerbit | Pemerintah | Manajer Investasi |
Risiko | Sangat rendah | Variatif tergantung jenis |
Return | Tetap & transparan | Bisa tinggi, bisa fluktuatif |
Likuiditas | Ada yang fleksibel (ORI), ada yang harus sampai jatuh tempo (SBR, ST) | Umumnya likuid, bisa dicairkan kapan saja |
Pajak | 10% final | Tergantung jenis & kebijakan MI |
Pengelolaan | Pasif | Aktif oleh manajer investasi |
Kalau kamu ingin investasi aman dan bantu negara, pilih SBN. Kalau ingin potensi hasil lebih tinggi dan siap ambil risiko, reksa dana bisa jadi pilihan.
Baca juga: Nabung vs Investasi: Perbedaan, Manfaat, dan Strategi Keuangan
Gunakan Aplikasi Moxa untuk Pinjaman dengan Jaminan
Butuh pembiayaan dengan agunan yang aman dan terpercaya dan ga pakai ribet? Hanya di Moxa by Astra Financial. Cuma di Moxa, kamu bisa mengajukan pembiayaan dengan agunan semudah menggunakan handphone tanpa perlu kesulitan untuk pergi ke kantor
- Download Moxa di Play Store atau App Store.
- Pilih produk pinjaman
- Tekan icon pinjaman dengan jaminan
- Registrasi data diri kamu di aplikasi moxa
- Lengkapi form yang harus diisi
Setelah masuk dan mendaftar, kamu bisa menikmati berbagai macam fitur menariknya, mulai dari kredit mobil, kredit motor, asuransi, pinjaman tunai, kredit hp dan elektronik, tabungan, hingga investasi reksa dana.
FAQ
Apakah investasi di SBN aman?
Ya, investasi SBN sangat aman karena dijamin 100% oleh pemerintah Republik Indonesia.
Surat Berharga Negara itu apa?
SBN adalah surat utang yang diterbitkan pemerintah sebagai instrumen investasi dengan imbal hasil tetap atau mengambang.
Apakah SBN bisa dicairkan sebelum jatuh tempo?
Tergantung jenisnya. ORI dan SR bisa diperjualbelikan di pasar sekunder, sedangkan SBR dan ST tidak.
Investasi SBN minimal berapa?
Minimal pembelian SBN ritel adalah Rp1.000.000 dan kelipatannya.
Apa risiko investasi di SBN?
Risikonya sangat rendah. Namun, pada SBN non-tradable seperti SBR dan ST, dana tidak bisa dicairkan sebelum jatuh tempo.